Tuesday, December 05, 2006

Daripada Pusing Mending...

"Wooii, pe er loe banyak, kok malah main-main?"

That's me. Tahu lagi banyak pe er, malah melakukan yang lain. Suka banget postpone kerjaan nih, saya! :P

Anyway, kalau weekend, instead of doing my homeworks (lihat tuh, sudah dalam bentuk jamak!), saya 'melarikan diri' dengan nonton tayangan-tayangan di cable tv. Favorit saya belakangan adalah nonton Amazing Race season 10 versi maraton yang ditayangkan AXN setiap Sabtu jam 11 - 14 WIB (go check your own local time). Seru banget! Apalagi sewaktu sudah sampai final four. Ada satu tim yang jadi common enemy di antara final four tersebut, dan nggak tahu apakah karena sudah banyak yang dizalimi oleh tim itu jadinya mereka (keduanya blondy ladies) nggak lolos ke putaran berikutnya.

The six packs. Itu 3 tim yang saya paling suka karena mereka mainnya relatif paling fair. Six pack terdiri dari sepasang suami-istri dari Kentucky (saya lupa nama mereka), terus kakak-adik Erwin & Godwin (the Cho brothers), plus the Bama sisters. Paling keren itu timnya Erwin & Godwin. Ckckck, salut deh sama mereka berdua. Kalau ada penghargaan untuk sportivitas, sepertinya mereka bakal jadi pemenangnya. Mereka nggak segan-segan untuk nunggu barisan six packs lainnya meskipun mereka sudah duluan menyelesaikan satu roadblock/tantangan. Mereka benar-benar pendukung strategi aliansi. Kata mereka sih, "We want to play games that make us feel better when we wake up the next morning."


Erwin (kiri) & Godwin Cho (kanan)
Sumber: CBS

Bagus sih, tapi ya gitu deh, kayaknya mereka terlalu baik untuk kompetisi yang sangat ketat seperti Amazing Race ini. Tapi, mereka benar-benar bisa bikin kita, orang Asia, bangga. Menang itu bukan segalanya, karena yang penting itu adalah prosesnya. Hebat.

Wednesday, November 08, 2006

Sidoarjo Mud

Natural wonder or disaster?












Wednesday, July 26, 2006

Job Hunt

Jam segini di kantor?
Iya nih, sodara-sodara. It's 2.58 AM dan saya masih di kantor.
Not again *sigh
Nggak tau deh, nanti kalau sampai di rumah, bokap-nyokap bakal comment apaan lagi.
Lama-lama jangan-jangan saya bakal dilarang pulang ke rumah.
Yang jelas ini bikin saya makin berminat untuk hengkang dari kantor sekarang dan cari gawe di tempat baru.
Bukannya saya gak bisa diajak kerja long hours lho (buktinya saya masih di kantor kan sampai jam segini).
Kantor saya sekarang sebenarnya enak banget karena nerapin flexitime.
Saya masih bisa nyambi ngajar, terus kadang (ups, sering juga sih) datang siang.
Tapi ya itu. Kompensasi secara finansial gak nendang, bo'.
Selain itu ada satu alasan lagi yang sebenarnya paling mendasari.
Can't tell you, though. Masalah prinsip yang buat orang lain mungkin nggak masalah, tapi buat saya jadi masalah kalau dibiarkan terus-menerus.

Anyway, I'm on a job search, now.
Wish me the best, yah.
Thank you, guys.

Friday, July 21, 2006

Iseng-iseng

Mumpun lagi nungguin upload-an file selesai, buka-buka blog sendiri deh.
Eh, pas mau nulis blog, upload udah selesai.
Padahal mau curhat betapa susahnya jadi orang sabar itu.
Yah sudah.
Pulang aja deh abis ini.
(Ceritanya masih di kantor).
Bon weekend a tous!

Tuesday, June 06, 2006

060606

Seorang teman pernah berkeinginan agar ia dapat melahirkan pada tanggal 6 Juni 2006 atau hari ini. Maksudnya supaya tanggal lahir si bayi unik karena kalau ditulis dalam angka, tanggal tersebut akan berbunyi ”06-06-06” atau cukup ”060606”. Sayangnya cita-cita teman saya itu tidak kesampaian karena ia harus melahirkan lebih awal demi kesehatan dirinya dan diri sang bayi.

Beberapa bulan yang lalu sempat juga terpikir, lucu juga ya kalau bisa menikah pada tanggal tersebut. Tapi kemungkinan besar bukan saya saja yang punya pikiran demikian. Tadi siang di televisi saya lihat ada pasangan yang memang merencanakan menikah hari ini. Cheers for them, kalau begitu.

Hanya saja keunikan ”060606” ini agak tercemar dengan hoax yang memberitakan bahwa menurut agama/kepercayaan tertentu, pada tanggal ini akan lahir anak setan. Gara-garanya angka 666 dipercaya sebagai perlambang setan. Saya tidak tahu berapa banyak yang mempercayai hal ini. Tapi di tengah dunia yang makin mengedepankan logika, hal-hal yang berbau superstisi dan di luar jangkauan akal masih saja digemari banyak orang, bahkan mereka yang mengaku dirinya atheis.

Dalam agama saya, memang diakui ada hal-hal yang tidak terjangkau oleh alam pikiran manusia karena Sang Pencipta tidak memberikan akses kepada kita untuk mengetahui langsung hal tersebut. Tapi jika kita kemudian terlalu mempercayai sesuatu yang kita tidak ada ilmunya untuk itu dan akhirnya malah mengganggu jalan hidup kita, apakah sesuatu itu perlu kita percaya?

Misalnya saja, ada teman yang langsung takut untuk ikut penerbangan maskapai tertentu karena Mama Lorenz (bagi Anda yang tidak tahu, beliau adalah seorang cenayang atau psychic kalau orang sono bilang) meramalkan pesawat maskapai tersebut termasuk dalam beberapa pesawat yang akan mengalami kecelakaan tahun ini. Buat saya, langsung percaya begitu saja bukanlah hal yang bijak untuk dilakukan. Kita bisa mencari tahu terlebih dahulu apakah pesawat-pesawat milik maskapai tersebut memiliki safety yang mencukupi.

Jika berdasarkan pencarian kita ternyata pesawat-pesawat tersebut memang laik terbang, tapi kenyataannya tetap terjadi kecelakaan, saya hanya meyakini bahwa hal itu bukan sesuatu yang bisa diprediksi jauh-jauh hari sebelumnya, tapi memang sudah seharusnya terjadi karena kehendak-Nya. Live the fact. Toh kita semua pada akhirnya akan mati.

Cucian Deh

Melihat posting terakhir saya tertanggal 5 Januari 2006, hm, berarti lama juga saya tidak berinteraksi dengan blog saya 'tercinta' (tercinta kok dianggurin?) ini. Selama bulan-bulan yang telah berlalu saya sedang sering menggunakan Internet semata untuk mengecek email saja dan sedikit jalan-jalan di google untuk mencari beberapa info terkait dengan pekerjaan. Sempat terlintas dalam hati niatan untuk membuat tulisan untuk di-posting di blog, tapi "niat tinggal niat, mau ngeblog hanya mimpi...."*

Karena itu, kepada blog saya ini, dengan penuh takzim saya ingin mengatakan, "Cucian deh loe, udah dianggurin mulu." ^_^




*Ide untuk frase "tapi niat tinggal niat..." di sini berasal dari lagu Yuni Shara yang berjudul Dingin. Mungkin di antara Anda kebanyakan bertanya, "Lagu yang mana ya?" Tapi kalau baca cuplikan refrain lagu tersebut berikut ini, Anda pasti ingat.

"tapi janji tinggal janji... bulan madu hanya mimpi..."

Saya yakin Anda langsung mengerti lagu yang saya maksud.
Tidak?
Ah, jangan pura-pura. Saya tahu, Anda sampai sekarang paling tidak sudah tiga kali ikut pemilu. ;)

Thursday, January 05, 2006

Miss you...

Gosh, been so long not writing on this blog of mine.
Miss you... my blog.
And of course, miss you all, my dearest friends, wherever you are.

-in one of those 'stranded being in the office' times-